Seorang peneliti dan profesor yang mendalami bidang
kewirausahaan dan kota pintar di Universitas Del Desarrollo, Chile, yang
bernama Boyd Cohen mencetuskan enam pilar tentang kota pintar.
Adapun keenam pilar tersebut adalah :
1) Smart Economy
Smart economy dapat diartikan sebagai
sebuah kota cerdas yang memiliki tingkat perekonomian yang baik dan pemanfaatan
sumber daya alam yang dimiliki oleh kota secara efektif dan efisien.
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk mengukur tingkat pembangunan
suatu daerah sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat secara umum.
2) Smart Governance
Smart governance merupakan hal penting
yang menjadi perhatian bagi sebuah smart
city. Sumber daya manusia di pemerintahan menjadi kunci utamanya. Selain
itu, keterbukaan dan kemudahan akses data-data pemerintah oleh publik juga
termasuk hal penting yang menjadi perhatian. Informasi terkait kepentingan
public disosialisasikan dengan baik sehingga dapat terjalin komunikasi yang
baik antara pemerintah dengan warganya.
3) Smart People
Pendidikan adalah faktor utama dalam smart people. Misalnya, kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam mengembangkan usahanya. Lingkungan hidup yang sehat, keamanan, dan kebahagiaan yang terjamin juga merupakan faktor penunjang dalam menciptakan smart people.
4) Smart Mobility
Smart mobility merupakan kemampuan untuk
mengembangkan transportasi dan pembangunan infrastruktur pintar sebagai bentuk
penguatan sistem perencanaan infrastruktur kota. Pengelolaan infrastruktur kota
yang dikembangkan di masa depan merupakan sebuah sistem pengelolaan terpadu dan
diorientasikan untuk menjamin keberpihakan pada kepentingan publik.
5) Smart Environment
Smart environment adalah lingkungan yang
bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun
non fisik, visual maupun tidak, serta lingkungan yang bersih dan tertata. RTH
yang stabil merupakan contoh dari penerapan smart
environment.
6) Smart Living
Kualitas hidup
masyarakat dapat dilihat dari segi kesehatan dan keamanan pada lingkungannya. Berbudaya
berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas
hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki
dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak
langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik
adalah jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan
hasil dari pendidikan yang berkualitas.
0 Komentar