Transformasi wavelet adalah sebuah transformasi matematika
yang digunakan untuk menganalisis sinyal bergerak. Sinyal bergerak ini
dianalisis untuk didapatkan informasi spektrum frekuensi dan waktunya secara
bersamaan. Salah satu seri pengembangan transformasi wavelet adalah Discrete
Wavelet Transform (DWT). Discrete Wavelet Transform (DWT) merupakan salah satu kakas yang banyak
digunakan dalam teknik watermarking
dengan domain transform. Watermarking yang berbasis wavelet adalah pendekatan yang populer
karena kekuatannya melawan malicious attack.
Citra digital
sebelumnya didekomposisi menggunakan DWT untuk dapat menyisipkan watermark, selanjutnya dijalankan IDWT
untuk membentuk citra ber-watermark.
Inilah proses umum watermarking
menggunakan Discrete Wavelet Transform
(DWT). Proses ini dapat
dilihat pada gambar berikut :
Proses wavelet sisip dimulai dengan membaca
citra host yang akan disisipkan watermark kemudian citra watermark diubah ke dalam rangkaian
matriks. Sedangkan penyisipan watermark
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Setelah
citra host didekomposisi dalam 1
(satu) tingkatan DWT, watermark
disisipkan ke dalam frekuensi LL karena frekuensi LL merupakan sinyal
aproksimasi (approximation signal).
b)
Mencari
koefisien terbesar f LL dari dari rentang frekuensi LL.
c)
Menyisipkan
w (watermark) ke dalam rentang
frekuensi LL dengan persamaan :
f LL (m,n) =
f LL (m,n) +a.w(m,n),
m,n =1,....,L
Dimana fLL (m,n) merupakan koefisien terbesar yang dipilih dan f’LL (m,n) merupakan koefisien yang dimodifikasi pada posisi (m,n) untuk rentang frekuensi LL. α merupakan kekuatan penyisipan watermark atau dapat dikatakan sebagai faktor skala persentase dari citra host dan citra watermark pada citra ber-watermark yang dibentuk.
Proses ekstraksi watermark dilakukkan dengan
membandingkan koefisien hasil dekomposisi citra ber-watermark dengan koefisiensi hasil dekomposisi citra host. Langkah - langkah ekstraksi watermark adalah :
a)
Citra
ber-watermark dan citra host didekomposisi dalam 1 (satu)
tingkatan DWT.
b)
Memilih
koefisien citra ber-watermark dan
citra host dari frekuensi LL.
c) Melakukan
perbandingan koefisien citra ber-watermark
dengan koefisien citra host untuk
menghasilkan watermark.
d) Menjalankan
Inverse Discrete Wavelet Transform
(IDWT) untuk membentuk citra watermark.
e) Secara
umum proses ekstraksi watermark ini
merupakan kebalikan dari proses penyisipan watermark
yang telah dijelaskan sebelumnya.
0 Komentar