Pengertian
Personal Branding
Personal Branding berasal
dari kata “personal” yang berarti
pribadi, dan “branding” yang berarti
merek. Jadi, personal branding adalah
upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menciptakan merek pribadinya agar
dikenal oleh orang lain. Personal
branding didasarkan atas nilai-nilai kehidupan seseorang dan memiliki
relevansi tinggi terhadap siapa dirinya yang sesungguhnya. Personal branding merupakan merek pribadi seseorang yang melekat di
benak orang lain ketika berfikir tentang dirinya. Merek pribadi tersebut
menjadikannya unik dan berbeda dari orang lain.
Menurut Montoya dan Vandehey dikutip dari jurnal, yang dimaksud dengan personal branding adalah tentang bagaimana
seseorang mengendalikan penilaian orang lain terhadap dirinya sebelum ada
pertemuan langsung antara orang tersebut. Sebuah personal branding membutuhkan persepsi yang dapat mengelola dan
mempengaruhi pandangan seseorang secara efektif. Personal branding seringkali dilakukan oleh seseorang dengan cara
menampilkan keunggulan dan keunikan yang ia miliki dengan tujuan agar mendapatkan
persepsi positif dari masyarakat yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai
alat pemasaran.
Terdapat 3 komponen utama untuk membentuk personal branding yang kuat, yaitu :
1)
Destinctive
2)
Relevant
3)
Consistent
Berikut ini merupakan 8 konsep utama dalam membangun
personal branding :
1) Spesialisasi
(The Law of Specialization)
2) Kepemimpinan
(The Law of Leadership)
3) Kepribadian
(The Law of Personality)
4) Perbedaan
(The Law of Distinctiveness)
5)
The
Law of Visibility
6) Kesatuan
(The Law of Unity)
7) Keteguhan
(The Law of persistence)
8) Nama
baik (The Law of Goodwill)
Perbedaan
Personal Branding dan Pencitraan
Personal branding
adalah cara seseorang untuk mengenalkan dirinya kepada orang lain dengan cara
menampilkan segala keunggulan dan keunikan yang ia miliki dan tetap menjadi
diri sendiri sehingga terdapat perbedaan antara dirinya dan orang lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan pencitraan adalah cara yang dilakukan seseorang
untuk dikenal oleh orang lain dengan mengikuti gaya dan keinginan orang lain
sehingga tidak sesuai dengan jati dirinya yang sebenarnya. Seseorang yang
melakukan pencitraan akan merasa kelelahan karena ia tampil bukan sebagai
dirinya sendiri, tetapi karena mengikuti orang lain.
Jadi, perbedaan utama antara personal branding dan pencitraan adalah personal branding tampil apa adanya sesuai dengan jati diri yang
sebenarnya, sedangkan pencitraan tampil dengan mengikuti gaya orang lain dan
tidak sesuai dengan jati dirinya yang sebenarnya.
Teknik-teknik
Personal Branding dalam TIK
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan
peluang kepada setiap individu untuk mengenalkan dirinya atau brand-nya kepada setiap orang melalui
internet. Teknik-teknik yang dapat dilakukan oleh individu tersebut dalam
membangun personal branding antara
lain, yaitu :
1) Aktif
dan bersosialisasi di media sosial
Media sosial
merupakan wadah yang sangat baik dalam membangun personal branding. Salah satu contohnya yaitu instagram. Di
instagram setiap orang bisa mengupload berbagai karya yang mereka miliki untuk
mengenalkannya kepada orang lain. Dengan karya-karya konsisten yang diupload, maka akan tercipta
suatu personal branding.
2) Buat
sebuah website yang menarik
Desain website
yang menarik akan menciptakan persepsi positif dari setiap orang yang
mengunjungi website tersebut. Maka buatlah website dengan desain yang menarik dan
isilah dengan konten-konten yang bermanfaat secara konsisten.
3) Buat
Vlog dan video menarik
Youtube merupakan
salah satu media penyedia video terbesar. Oleh karena itu, mencoba untuk
membuat video dan mengupload ke youtube merupakan langkah yang sangat bagus
dalam mengembangkan suatu personal
branding.
Manfaat
dan Kegunaan Personal Branding
Manfaat dan kegunaan dari personal branding antara lain sebagai berikut :
1) Sebagai
pengenal identitas diri kepada orang lain. Dengan melakukan personal branding, maka akan menciptakan
pribadi yang unik dan berbeda di mata orang lain.
2) Membangun
hubungan baik dengan pelanggan, sehingga pelanggan tidak lagi melihat harga
produk yang dijual, tetapi karakteristik personal yang ada pada penjual.
3) Personal branding dapat menuntun kepada
kenyamanan pribadi dan kepuasan kerja.
4) Meningkatkan
wewenang dan kepercayaan dalam mengambil keputusan,
5) Menjadikan
diri ditempatkan dalam peran leadership.
6) Mendapatkan
nama baik dan pengakuan dari masyarakat.
Dampak
Sosial Personal Branding dalam Masyarakat
a. Dampak
Positif
1) Membuka
relasi dengan orang lain yang memiliki ketertarikan sama dalam suatu bidang
tertentu.
2) Mendapatkan
nama baik di mata masyarakat.
3) Masyarakat
dapat lebih mudah memahami karakter seseorang melalui personal branding yang dilakukan.
b. Dampak
Negatif
1) Personal branding yang tidak sesuai dengan kinerja akan mendapatkan persepsi negatif dari masyarakat.
0 Komentar