Sejarah
IOT
Pada tahun 1989, internet mulai dikenal dalam kehidupan
manusia dan mulai banyak kegiatan yang dilakukan melalui internet. Pada tahun
1990, John Romkey menciptakan alat pemanggang roti yang dapat dihidupkan dan dimatikan
melalui internet. Kemudian pada tahun 1999 Kevin Ashton yang merupakan direktur
eksekutif Auto ID Centre MIT menciptakan The
Internet Of Things. Internet Of
Things atau yang lebih dikenal dengan IOT adalah struktur dimana orang dan
objek memiliki identitas eksklusif dan kemampuan untuk memindahkan data melalui
jaringan internet secara langsung dari sumber ke tujuan atau dalam bahasa
sederhananya interaksi langsung antara manusia dengan computer melalui jaringan
internet. Pada tahun tersebut mereka juga menemukan peralatan berbasis Radio Frequency Identification (RFID).
Penemuan ini disebut sebagai sebuah lompatan besar dalam commercial using IOT. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya mulai
bermunculan teknologi-teknologi yang menerapkan IOT dalam arsitekturnya.
Pertumbuhan besar di bidang IOT ini dimulai pada tahun 2011 setelah
diluncurkannya IPv6 yang didukung oleh perusahaan raksasa seperti IBM dan Cisco.
Pengertian
IOT
Perkembangan internet yang sangat pesat dari waktu ke waktu membuat
perubahan yang signifikan dalam kehidupan manusia, seperti pekerjaan manusia
yang mulai banyak digantikan oleh perangkat komputer yang bisa diperintah
langsung oleh manusia melalui internet dari jarak jauh. Hal ini termasuk salah
satu penerapan dari internet of things.
Internet Of Things menjadi bidang penelitian tersendiri oleh para peneliti
yang mengoptimasi beberapa alat seperti media sensor, radio frequency identification, wireless sensor network serta smart object lain yang memungkinkan
manusia berinteraksi dengan semua peralatan yang terhubung dengan jaringan
internet.
IOT merupakan perkembangan keilmuan yang sangat menjanjikan untuk mengoptimalkan kehidupan berdasarkan sensor cerdas dan peralatan pintar yang bekerjasama melalui jaringan internet. Dalam penerapannya, IOT juga dapat mengidentifikasi, melacak, menemukan, memantau objek dan memicu event terkait secara otomatis dan real-time.
Teknologi
IOT
IOT menggunakan beberapa teknologi yang secara garis besar
digabungkan menjadi satu kesatuan diantaranya sensor, koneksi internet, RFID,
dan teknologi-teknologi yang terus akan bertambah sesuai kebutuhan.
Penerapan IOT sudah banyak ditemukan di berbagai bidang
keilmuan dan industri, seperti di bidang kesehatan, informatika, geografis, dan
beberapa bidang keilmuan lain. Teknologi IOT sendiri sudah banyak dimanfaatkan
untuk alat-alat wearables yang selalu melekat di tubuh manusia seperti
smartwatch, Google Glass, dan masih banyak lagi.
Contoh penggunaan teknologi IOT dalam smart city adalah smart pole
dan early warning system untuk
kebakaran, bencana alam dan lainnya. GPS yang bisa digunakan untuk tracking
kendaraan operasional maupun transportasi umum. Smart grid yang meningkatkan efisiensi energi dan keandalan. Lampu
lalu lintas yang secara adaptif menyesuaikan kondisi kemacetan dan lain sebagainya
dimana data dari perangkat dengan teknologi IOT tersebut dapat dipergunakan
sebagai salah satu sumber data untuk dianalisis sehingga dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di kota tersebut.
Dampak
Sosial IOT dalam Masyarakat
Melihat kemajuan IOT yang semakin pesat, tentu akan
mendatangkan dampak bagi kehidupan yang sangat signifikan. Berikut beberapa
dampak Internet of Things bagi
kehidupan :
Dampak Positif
1) Peningkatan
ekonomi dan kemajuan
2) Mengubah
proses dan model bisnis
3) Meningkatkan
keamanan dan privasi
4) Menciptakan
teknologi dengan keandalan yang tinggi
5) Meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam aktifitas manusia
Dampak Negatif
1) Pengangguran
besar-besaran disebabkan oleh pekerjaan yang digantikan oleh perangkat komputer
2) Maraknya
kejahatan cyber dan pencurian data
3) Kebutuhan
energi yang besar
0 Komentar